Munculnya ritel dan pemasaran di Inggris dan Eropa telah dipelajari secara ekstensif, tetapi sedikit yang diketahui tentang perkembangan di tempat lain.
[16] Namun demikian, penelitian terbaru menunjukkan bahwa Cina menunjukkan sejarah sistem ritel awal yang kaya.
[17] Sejak awal 200 SM, pengemasan dan merek Cina digunakan untuk menandai keluarga, nama tempat, dan kualitas produk, dan penggunaan merek produk yang diberlakukan pemerintah digunakan antara 600 dan 900 M.
[18] Eckhart dan Bengtsson berpendapat bahwa selama Dinasti Song (960–1127), masyarakat Tiongkok mengembangkan budaya konsumeris, di mana tingkat konsumsi yang tinggi dapat dicapai oleh berbagai macam konsumen biasa, bukan hanya kalangan elit.
[19] Munculnya
budaya konsumenmengarah pada investasi komersial dalam
citra perusahaan yang dikelola dengan hati-hati ,
tanda ritel , merek simbolis,
perlindungan merek dagang , dan konsep merek yang canggih.
